Kualitas produk yang sangat dahsyat ini tidak akan ada artinya ketika distributor tidak memahami kiat memasarkan produk dengan tepat. Keuntungan yang didapatkan tidak akan optimal. Bahkan bisa jadi tidak -terjadi closing pada akhir proses penawaran.
Perlu diketahui bahwa NATURAL CRISTAL X adalah produk yang sangat dibutuhkan oleh perempuan. "Sekarang kanker serviks merajalela," ungkap Agus Anwar. "Menurut Kementerian Kesehatan, setiap jam terdapat satu orang meninggal dunia karena penyakit itu," lanjutnya.
Permasalahan lain yang dialami oleh banyak perempuan adalah keputihan. "Wanita menganggap suatu hal biasa, tapi kenyataanya masalah, ternyata hampir 99% wanita mengalami keputihan dan pasti menimbulkan masalah," kata Agus. Permasalahan terkadang timbul tidak pada tahun pertama mengalami keputihan, mungkin pada beberapa tahun setelah mengalaminya.
Perempuan-perempuan yang mengalami permasalahan semacam ini memerlukan sebuah solusi yang tepat. NATURAL CRYSTAL X memang dibuat untuk mengatasi membantu berbagai permasalahan di organ kewanitaan. Selain itu produk ini juga sangat unik di pasaran dan tidak memiliki pesaing.
Potensinya besar, tinggal bagaimana mengelola potensi yang ada menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan. "Produk apa yang dibutuhkan, tahu persis produk untuk apa dan untuk siapa," begitu nasehat Agus untuk para distributor PT Natural Nusantara.
"Secara psikologis, jika wanita memakai produk yang mahal akan semakin bangga," terang bapak 3 anak ini. "Sebuah produk yang memberikan suatu kebanggaan terhadap pemakainya memiliki potensi yang luar biasa," lanjutnya dengan penuh semangat.
"NATURAL CRYSTAL X dahsyat karena pemakainya memiliki kebanggaan, jadi kalau produk ini dijual harga murah, sory malah ga laku," katanya tegas. "Justru branding NATURAL CRYSTAL X harga hams ditinggikan, semakin tinggi harga produk kecantikan akan semakin dipercaya," terangnya semakin bersemangat.
Dari sinilah strategi harga diterapkan. Untuk produk kecantikan seperti NATURAL CRISTAL X harus ditawarkan dengan harga tinggi. "Pertama ciptakan kelas dulu, NATURAL CRYSTAL X harus diciptakan kelasnya," kata Agus. Dengan branding berada di kelas atas, kebanggaan konsumen akan muncul.
"Strategi harga ini juga untuk menangani kebiasaan menawar, rata-rata calon pembeli melakukan penawaran potong semangka, 50%, jika ditawarkan 200 ribu ditawar 50%, pusing kita. Beda jika 500 ribu, ditawar 250 ribu distributor sudah untung," terang leader yang tinggal di jalan Kristal Kotagede ini.
Menurut Agus, menurunkan harga lebih mudah dibandingkan dengan menaikkan harga. Secara bertahap konsumen menaikan harga penawaran dan distributor juga menurunkan harga. Jika mematok harga yang tinggi, akan terjadi titik temu kesepakatan harga yang tinggi pula.
"Kalo kita punya strategi, harus berada di titik harga yang tinggi itu harus, kita lebih mudah klosingnya, kalo pakai harga rendah sulit closing-nya karena terkadang ditawar lebih rendah dari harga kulakan kita, ahirnya kita hanya merayu-rayu kaya pengemis," terang Agus.
Menawarkan dengan harga tinggi untuk beberapa kalangan memang terlihat mahal. Sehingga tugas dari distributor membuat sudut pandang yang membuat konsumen bisa sadar bahwa harga tersebut sangat murah. Harga sebanding bahkan lebih
rendah dari manfaatyang didapatkan.
Untuk membuat sudut pandang itu tanamkan di dalam pikiran konsumen, namun sebelumnya tanamkan dahulu sudut pandang itu pada pikiran distributor. "Sebagai distributor belajar agak boros sedikit, belanja produk yang mahal-mahal, belanja tidak usah dipikir, jika anda belanja akan memiliki korelasi antara uang yang dikeluarkan dengan manfaat yang dirasakan," kata Agus.
"Orang kadang kala tidak berani membuat keputusan untuk bilang iya, mereka lebih suka mengikuti orang lain, kita sebagai penjual harus tahu psikologi ini. Sebagai customer mereka butuh penilaian anda dulu secara pribadi, karena anda bisa menuntun pikiran customer bahwa produk ini murah. Cerita pribadi penting untuk membuat sudut pandang. Jika kita menganggap murah, orang lain juga menganggap murah," terangnya.
Hal yang tidak kalah penting dari konsep penawaran produk ini adalah ketepatan waktu. Distributor harus tahu kapan calon konsumen memiliki uang. Karena hal ini sangat menentukan keberhasilan penawaran.
"Misalnya saja mendatangi pegawai negeri pas tanggal tua, terjadi penolakan, karena mereka tidak punya duit," jelas Agus. "Seperti pusat perbelanjaan, pada tanggal muda banyak konsumen yang datang. Apa bedanya kita denga,n pasar atau swalayan, bedanya hanya kita jemput bola," tambahnya.
Penyesuaian konsep penawaran juga berdasarkan kelas ekonomi konsumen. "Misal dengan pengusaha besar, kaya, justru kasih harga yang tinggi sekalian, karena pengusaha besar terbiasa mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk belanja dan rata-rata mainnya cash," terang Agus.
Untuk pengusaha menengah tidak terlalu berbeda mengenai strategi harganya. Hanya saja ketika melakukan penawaran diiringi dengan sedikit pujian. Penawaran kepada pengusaha kecil memiliki strategi yang berbeda. Rata-rata kelas menengah bawah lebih suka kredit
